Wednesday, March 25, 2015

Tugas 1 ilmu budaya dasar



Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara Istilah llmu Budaya Dasar merupakan pengganti dari istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa berarti manusia,berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Sedangkan secara pengertian Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Dalam segi pengkajiannya pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya, sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science ), Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2.      Ilmu-ilmu Sosial ( social science ), Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.

3.       Pengetahuan budaya ( the humanities ), Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusian, baik menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Adapun agar mahsiswa dapat memahami dan menyelesaikan masalah dalam konteks budaya dan masyarak, yang diantaranya ialah sebagai berikut :
a.       Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keaneka- ragaman.
b.      Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena pengaruhnya.
c.       Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.


Dan Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaa dan budaya.
3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara ahli di bidangnya, tidak jatuh dalm sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yg ketat
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain






Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
1.      Berbagai aspek kehidupan manusia yang di dalamnya adalah persolan dalam menjalankan hidup dan fenomena budaya yang berkembang, dalam hal ini bisa dikaji dengan melakukan pendekatan budaya .
2.       Hakekat manusia baik secara individu maupun kelompok, memiliki anekaragam kebudayaan pada zamannya serta ragam budaya dimasing-masing daerah.
Dari dua pokok permasalahan tersebut, maka secara tidak langsung telah menempatkan manusia sebagai bahan kajian IBD. Manusia sebagai individu yang kreatif dalam hal ini dijadikan obyek dalam menganalisis setiap fenomena budaya. Dalam perkembangannya kajian ini melihat berbagai dimensi yang dilakukan manusia, seperti, hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan manusia serta hubungan manusia denga penciptanya ( Tuhan ).
Adapun pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
-              Manusia dan cinta kasih
-              Manusia dan keindahan
-              Manusia dan penderitaan
-              Manusia dan keadilan
-              Manusia dan pandangan hidup
-              Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-              Manusia dan kegelisahan
-              Manusia dan harapan.

Manusia
Manusia merupakn mahluk social ciptaan tuhan, yang mengalami berbagai proses social baik dari segi jiwa, pikiran, lingkungan, religious.manusia terus berkembang seiring maju nya teknologi yg pesat, agar dapat menjadi manusia yang baik sampe saat ini. Dalam pengembangannya adapun dua pandangan yang menjadi acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.    Manusia terdiri dari empat unsur yang terkait
a.       Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak dari luar, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c.       Ru, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d.      Nafas, yatu kesadaran tentang diri snedir
2.    Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur
a.       Id, merupakan kepribadian paing primitif dan paling tidak nampak. Idjuga meruoakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Tidak berhubungan dengan lingkungan luar dir, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan lingkungan luar. Proses pemenuhan kebutuhannya dilakukan secara tidak langsung yang disebut sebagai proses primer. Obyek nyatanya ditentukan oeh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego berlangsung pada usia satu dan dua tahun. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian obyek-obyek dilakukan dengan cara yang dalam lingkungan sosial yang dapat diterima yang disebut dengan proses sekunder.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Berkembang secara internal dalam diri individu, terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari aspek moral tingkah laku diwakili atau ditunjukan dengan supernego.









Hakekat Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
A.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
B.     Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.
C.     Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
D.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis.
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Penjelasan:
• Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Contohnya : impian atau cita-cita yang diinginkan
• Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi siapapun juga dalam lingkarannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan,bahwa:
o Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
o Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun siberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
o Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
o Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
• Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
• Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekananbatin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
• Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
• Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
• Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh. Contohnya : anggapan pelajar indonesia yang tak pernah ke luar negeri tentang Rusia
.





Pengertian Kebudayaan
Banyak berbagai definisi tentang kebudayaan yang telah di paparkan oleh para ahli. Dari berbagai definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain.
Ada pun beberapa tokoh kebudayaan yang memiliki peran penting, diantaranya :
·   Andreas Eppink
·   Edward Burnett Tylor
·   Herskovits
·   Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
·   Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Unsur-unsur kebudayaan
Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan tersebut lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Setiap kebudayaan terduri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Ada beberapa tokoh yang telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, diantaranya :
·      Melville J. Herkovits, menyatahkan bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, , yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik
·      Bronislaw Malinowski, mengatakan bahwa unsur-unsur itu terjadi dari sistem norma, organisai ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisai kekuatan.


·      C. Kluckhohn, ia menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal yang selanjtunya disebut cultural universals, yaitu sebagai berikut :
1.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpot dsb)
2.      Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (petanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dsb)
3.      Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawianan)
4.      Bahasa (lisan maupun tulis)
5.      Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dsb)
6.      Sistem pengetahuan
7.      Religi (sistem kepercayaan)
Adapun masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat di rasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual)


Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu :
1.   Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.   Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.   Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, secara universal sistem nilai budaya dalam semua nilai kebudayaan di dunia menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, adapula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sabagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”
2.      Hakekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda,diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kebudayaan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, adapula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang
4.      Hakekat alam manusia (MK)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alamatau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyarah kepada alam.
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).Ada pula yang perapndangan individuallistis (menilai tinggikekuatan sendiri).


Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Hal terebut dikarnakan kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak tersebut terjadi karna adanya hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.   Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.   Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karna jumlah penduduk dan komposisinya, juga karna adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan kebudayaan atau akulturasi akan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hlangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya sutu masyarakat yang hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, baik dalam lapangan oerdagangan, pemerintahaan, dan sebagainya. Pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Dan migrasi besar-besaran, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi di rasakan sebagai hal yang berasal dari luar, akan tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri.





Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi di terima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, diantaranya :
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.      Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.      Apabila unsur yang baru itu memilikki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

Kaitan Manusia dan  Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
1.      Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.      Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia
3.      Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Pada kondisi saat ini kita tidak dapat lagi membedakan mana  yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.  Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.


Daftar Pustaka :
“Wikipedia.com”
”Mentalitas dan Pembangunan"