Pengertian
Ilmu Budaya Dasar
Secara Istilah llmu Budaya
Dasar merupakan pengganti dari istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris "The
Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa
latin humanus yang bisa berarti manusia,berbudaya dan halus. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Sedangkan
secara pengertian Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda
dengan pengetahuan budaya. Dalam segi pengkajiannya pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya, sedangkan Ilmu budaya
dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu
Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science ), Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah.
Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science ), Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak
mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan
dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi,
politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ), Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Tujuan Ilmu
Budaya Dasar
Tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusian, baik menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Adapun agar mahsiswa dapat
memahami dan menyelesaikan masalah dalam konteks budaya dan masyarak, yang
diantaranya ialah sebagai berikut :
a.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas
berbagai suku bangsa dengan segala keaneka- ragaman.
b.
Proses pembangunan yang sedang berlangsung
menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental
manusiapun terkena pengaruhnya.
c.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.
Dan Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu
Budaya Dasar di harapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Mengembangkan daya kritis terhadap
masalah kemanusiaa dan budaya.
3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara ahli
di bidangnya, tidak jatuh dalm sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yg
ketat
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi
agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
1. Berbagai
aspek kehidupan manusia yang di dalamnya adalah persolan dalam menjalankan
hidup dan fenomena budaya yang berkembang, dalam hal ini bisa dikaji dengan
melakukan pendekatan budaya .
2. Hakekat manusia baik secara individu maupun
kelompok, memiliki anekaragam kebudayaan pada zamannya serta ragam budaya
dimasing-masing daerah.
Dari dua pokok permasalahan tersebut, maka
secara tidak langsung telah menempatkan manusia sebagai bahan kajian IBD.
Manusia sebagai individu yang kreatif dalam hal ini dijadikan obyek dalam
menganalisis setiap fenomena budaya. Dalam perkembangannya kajian ini melihat
berbagai dimensi yang dilakukan manusia, seperti, hubungan manusia dengan alam,
dengan sesama manusia, nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan manusia
serta hubungan manusia denga penciptanya ( Tuhan ).
Adapun pokok bahasan yang akan dikembangkan
adalah :
-
Manusia dan cinta kasih
-
Manusia dan keindahan
-
Manusia dan penderitaan
-
Manusia dan keadilan
-
Manusia dan pandangan hidup
-
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-
Manusia dan kegelisahan
-
Manusia dan harapan.
Manusia
Manusia
merupakn mahluk social ciptaan tuhan, yang mengalami berbagai proses social
baik dari segi jiwa, pikiran, lingkungan, religious.manusia terus berkembang
seiring maju nya teknologi yg pesat, agar dapat menjadi manusia yang baik sampe
saat ini. Dalam pengembangannya adapun dua pandangan yang menjadi acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang terkait
a.
Jasad, yaitu
badan kasar manusia yang nampak dari luar, dapat diraba dan difoto, dan
menempati ruang dan waktu.
b.
Hayat, yaitu
mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c.
Ru, yaitu
bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan
d.
Nafas, yatu
kesadaran tentang diri snedir
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang
mengandung tiga unsur
a.
Id, merupakan
kepribadian paing primitif dan paling tidak nampak. Idjuga meruoakan libido
murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan
terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcious). Tidak berhubungan dengan lingkungan luar dir,
tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi
mediator antara insting Id dengan lingkungan luar. Proses pemenuhan
kebutuhannya dilakukan secara tidak langsung yang disebut sebagai proses
primer. Obyek nyatanya ditentukan oeh tahap psikoseksual dari perkembangan
individual.
b.
Ego, merupakan
bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering
disebut kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id
ke dalam saluran yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego
berlangsung pada usia satu dan dua tahun. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego
sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga
dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
Pencapaian obyek-obyek dilakukan dengan cara yang dalam lingkungan sosial yang
dapat diterima yang disebut dengan proses sekunder.
c.
Superego, merupakan
struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Berkembang secara internal dalam diri individu, terbentuk dari lingkungan
eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima
oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi pandangan
orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari aspek moral tingkah laku
diwakili atau ditunjukan dengan supernego.
Hakekat
Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hakikat
adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai
kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang
dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu
sendiri yaitu :
A. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
B. Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.
C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang
budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
D. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu
sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa
timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa
timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat.
Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan
ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang
lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan
sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis.
Berikut ini
merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Penjelasan:
• Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Contohnya : impian atau cita-cita yang diinginkan
• Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi siapapun juga dalam lingkarannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan,bahwa:
o Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
o Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun siberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
o Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
o Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
• Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
• Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekananbatin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
• Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
• Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
• Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh. Contohnya : anggapan pelajar indonesia yang tak pernah ke luar negeri tentang Rusia.
• Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Contohnya : impian atau cita-cita yang diinginkan
• Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi siapapun juga dalam lingkarannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan,bahwa:
o Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat.
o Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun siberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
o Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
o Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
• Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
• Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekananbatin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
• Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
• Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
• Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh. Contohnya : anggapan pelajar indonesia yang tak pernah ke luar negeri tentang Rusia.
Pengertian
Kebudayaan
Banyak berbagai definisi tentang kebudayaan
yang telah di paparkan oleh para ahli. Dari berbagai definisi dapat diperoleh
kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara
lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi
kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana
cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan
lain.
Ada pun beberapa tokoh kebudayaan yang memiliki
peran penting, diantaranya :
· Andreas Eppink
· Edward Burnett Tylor
· Herskovits
· Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
· Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Unsur-unsur
kebudayaan
Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa
saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan tersebut lebih mengandung
makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya. Setiap kebudayaan terduri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur
kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai
kesatuan. Ada beberapa tokoh yang telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok
kebudayaan, diantaranya :
·
Melville J. Herkovits, menyatahkan
bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, , yaitu alat-alat teknologi,
sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik
·
Bronislaw Malinowski,
mengatakan bahwa unsur-unsur itu terjadi dari sistem norma, organisai ekonomi,
alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisai kekuatan.
·
C. Kluckhohn, ia
menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal yang selanjtunya disebut cultural universals, yaitu sebagai
berikut :
1. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
senjata, alat-alat produksi, transpot dsb)
2. Mata
pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (petanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dsb)
3. Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawianan)
4. Bahasa
(lisan maupun tulis)
5. Kesenian
(seni rupa, suara, gerak, dsb)
6. Sistem
pengetahuan
7. Religi
(sistem kepercayaan)
Adapun masalah lain yang juga
penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa
kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan
bendaniah (material) dengan ciri dapat di rasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah
(spiritual)
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan memiliki
tiga wujud yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, secara universal sistem nilai
budaya dalam semua nilai kebudayaan di dunia menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap
kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup,
adapula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sabagai suatu
hal yang baik, “mengisi hidup”
2. Hakekat
karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya
berbeda-beda,diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk
hidup, karya memberikan kebudayaan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup
untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap
kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau,
adapula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang
4. Hakekat alam
manusia (MK)
Ada kebudayaan yang menganggap
manusia harus mengeksploitasi alamatau memanfaatkan alam semaksimal mungkin,
ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan
manusia harus menyarah kepada alam.
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang
mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal
(sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).Ada pula yang
perapndangan individuallistis (menilai tinggikekuatan sendiri).
Perubahan
Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam
keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi
dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Hal terebut dikarnakan
kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak tersebut terjadi karna adanya
hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh
beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,
misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karna jumlah penduduk dan
komposisinya, juga karna adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan kebudayaan atau akulturasi akan
terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hlangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan
terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya sutu masyarakat yang hidup bertetangga
dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi
hubungan-hubungan, baik dalam lapangan oerdagangan, pemerintahaan, dan
sebagainya. Pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Dan migrasi besar-besaran, mempermudah berlangsungnya akulturasi
tersebut.
Proses akulturasi yang berjalan dengan baik
dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan
kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi di
rasakan sebagai hal yang berasal dari luar, akan tetapi dianggap sebagai
unsur-unsur kebudayaan sendiri.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi di
terima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau
kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran
ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur
baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang
berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya
sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu memilikki skala
kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh
warga masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan
kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama
lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
1.
Eksternalisasi, proses
dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui
eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.
Obyektivasi, proses dimana masyarakat
menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia
dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata
sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia
3.
Internalisasi, proses
dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Pada kondisi saat ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebih awal muncul
manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Daftar Pustaka :
“Wikipedia.com”
”Mentalitas dan Pembangunan"