NAMA : SURYANDARU
NPM : 1A114533
KELAS : 3KA30
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring
berjalannya waktu, perubahan dan perkembangan zaman dari masa ke masa mengalami
kemajuan yang cukup pesat . Tidak dipungkiri jika berbagai perubahan besar
sering terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor
positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju atau pun faktor
negative yang membuat organisasi tersebut mundur.
Di
dalam suatu komunitas, ada yang disebut dengan organisasi. Tujuan dibuatnya
organisasi adalah supaya komunitas tersebut mempunyai tujuan dan dapat membawa
dampak positif pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
perubahan secara berkala, yang mengacu kepada perubahan dan perkembangan
organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi tersebut tidak melenceng dari
tujuan awal atau yang lebih buruknya lagi, membawa dampak negatif pada
masyarakat.
Karena
menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota
organisasi. Pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang
terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara
interfensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku
manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi
dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, dan harus didukung oleh
pimpinan.
1.2. Rumusan Masalah
·
Definisi
perubahan dan pengembangan organisasi
·
Hal-hal
untuk mengembangkan organisasi secara garis besar
·
Proses
pengembangan organisasi
·
Tujuan
perubahan dan pengembangan suatu organasasi
·
Dampak
pengembangan organisasi
BAB
II
2.1. Definisi Perubahan dan
Perkembangan Organisasi
Terdapat
bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut
para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan
organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan
organisasi itu sendiri.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang.
Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti
mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang berarti
abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang
bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut
Neni Nurmayanti Husanah, Perubahan merupakan
sesuatu yang unik karena perubahan – perubahan yang
terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda –
beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki
beberapa persamaan dalam prosesnya. Sedangkan menurut
Brian Clegg, Perubahan merupakan suatu kekuatan
yang sangat hebat, yang dapat memotivasi. Lain lagi
dengan A.B Susanto, menurutnya Perubahan adalah keniscayaan
yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana
saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
Dikutip
dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian
organisasi sebagai berikut:
·
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James
D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·
Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah suatu proses
membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.
2.2. Faktor – Faktor Perubahan
Organisasi
Alvin L. Bertrand berpendapat bahwa awal
dari perubahan itu adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian informasi dari
satu pihak ke pihak yang lain sehingga dicapai pemahaman bersama, hal ini
disebabkan karena adanya pengkomunikasian gagasan-gagasan, ide-ide,
nilai-nilai, keyakinan-keyakinan maupun hasil-hasil kebudayaan fisik.
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Secara garis ada dua faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi yaitu:
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Secara garis ada dua faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi yaitu:
a. Faktor
Ekstern
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan
perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
b. Faktor
Intern
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang
dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
-
Problem hubungan antar anggota
-
Problem dalam proses kerja sama
-
Problem keuangan
Hubungan
antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim
terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan
bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Dari
perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam
organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani
masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau
kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak
lenyap dan terganti. Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap
berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di
tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam
organisasi tersebut. Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya
tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam
proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari
faktor ekstenal.
2.3. Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Meskipun banyak
sekali konsep – konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini, yang
mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan oleh
Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep
pengembangan organisasi.
Menurut Cummings
(1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau teori dengan
menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan menggunakan semua strategi
yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi.
Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di
dalam pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang
membedakan pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya
dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara itu Tyagi
(2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai suatu
usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat
kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi
dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan
kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan
vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar
organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil
(outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang
meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan
adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik
dalam kinerjanya.
Yang dimaksud dengan
proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk mencapai perubahan
organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah tersebut terdiri dari
:
·
Mengadakan Pengkajian : Dengan kita mengkaji ulang suatu sistem,
kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi tersbut dapat berjalan dengan baik
atau tidak dengan memakai sistem yang lama. Jika tidak ada perubahan dalam
organisasi tersebut kita dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi.
Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara
lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang
bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu
menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak
bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,
perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan
baru yang tidak tersedia sebelumnya.
·
Mengadakan
Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan
dapat dipecahkan dengan tepat.
·
Menetapkan
Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus
yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka
meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi
serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
·
Menentukan
Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus
dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk
mewujudkannya.
·
Melakukan
Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif
atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan
harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya
berarti negatif.
2.4. Ciri – Ciri Pengembangan
Organisasi
Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan
untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka
dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan
tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi
yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
·
Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi.
·
Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
·
Mengandung
nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
·
Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi,
interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral
di suasana yang utuh.
·
Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
2.5. Metode Pengembangan Organisasi
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat
berbagai macam metode yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu
metode pengembangan perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
·
Metode
Pengembangan Perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral
Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam
tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan
mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku
dapat dibedakan menjadi berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan
4 macam yaitu, jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan
umpan balik survei.
Jaringan
manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut juga latihan
jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan
material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut
mereka, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian
pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian
pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap
orang.
Latihan
Kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu metode ini
dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang dimaksud dengan kepekaan
adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan
orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk
berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok
orang-orang yang harus mencapi tujuan.
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim.
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim.
Umpan
Balik Survei : adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari
para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan
tingkah laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap
anggota organisasi.
·
Metode
Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini merupakan suatu program latihan yang
dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud
dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota
organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja,
latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
Latihan
di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja
tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di
tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini
diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang
baik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada
hakikatnya perubahan terkadang perlu terjadi didalam kehidupan berorganisasi. Perubahan
perlu dilakukan dengan tujuan agar organisasi tersebut dapat berkembang lebih
baik.
Dengan
pengalaman yang dimiliki oleh suatu organisasi, mereka dapat menentukan tujuan
– tujuan yang ingin dicapai ketika perubahan pada orgnasasi tersebut dilakukan.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi sebuah organisasi.
SARAN
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi sebuah organisasi.
SARAN
Dengan
makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting
perubahan dan perkembangan organisasi di dalam kehidupan berorganisasi.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi.
REFERENSI