Saturday, December 1, 2018

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS TUGAS 4


PERBANDINGAN TIGA NEGARA DI ASIA DALAM  PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Asia masih sangat muda dan segar dalam hal teknologi, jadi ekosistem teknologi di benua ini baru saja terbentuk. Secara ekonomi, Asia baru bertumbuh cepat sejak beberapa dekade lalu. Sedangkan di barat, ekosistem ini telah dibangun sejak lama dan kita telah mengetahui beberapa nama besar dan wilayah penting seperti Silicon Valley, New York, London, Paris, dan lainnya. Siapa yang tahu Asia? Benua ini sangat besar, dan sulit untuk memutuskan di mana harus memulai mempelajari benua ini. Jadi, kami bertemu dan berbincang dengan blogger, investor, dan entrepreneur di seluruh Asia untuk meminta mereka berbagi sedikit tentang ekosistem startup di kota dan negara mereka masing-masing. Dan berikut adalah 11 ekosistem startup di seluruh Asia.
1.       Singapura.
2.       Tokyo, Jepang.
4.       Kuala Lumpur, Malaysia.
5.       Taipei, Taiwan.
6.       Hong Kong, China.
7.        Seoul, Korea Selatan.
8.        Jakarta, Indonesia.
9.       Bangkok, Thailand.

Tetapi saya akan membandingnya 3 Negara di Asia dalam perkembangan Teknologi. Sebagai berikut :
1.      Singapura
Singapura adalah tujuan pertama di Asia bagi sebagian besar orang barat. Negara ini sering disebut sebagai tempat terbaik untuk hidup di dunia dan diperkirakan akan menyalip Swiss sebagai negara pinggir laut terkaya pada tahun 2020. Dengan kata lain, Singapura adalah negara kaya dan mempunyai infrastruktur bagus termasuk sistem pemerintahan, hukum, dan keuangan yang stabil, bersih, dan efisien, ditambah lagi dengan adanya jaringan transportasi dan IT yang solid, tenaga kerja yang terdidik, masyarakat multikultural yang mampu berbahasa Inggris, dan masih banyak lagi. Meski Singapura mempunyai populasi kecil yaitu hanya lima juta orang, negara ini memiliki tingkat penetrasi internet, mobile, dan smartphone yang kuat, dengan memiliki ARPU sebesar USD 40, dan pasar e-commerce yang bernilai USD 2 miliar dan terus bertumbuh.
Singapura mungkin memiliki ekosistem startup yang paling berkembang di Asia, dengan munculnya banyak startup pada berbagai tahap. Negara ini juga mempunyai akselerator yang sangat aktif seperti JFDI dan banyak pendanaan awal dialirkan sebagai bagian dari skema pendanaan NRF TIS dari pemerintah. Selain itu, ada banyak angel investor seperti co-founder Skype Toivo Annus (yang telah berinvestasi di startup Singapura seperti Coda, Luxola, Redmart, Referral Candy, ADZ, dan Garena).
Singapura adalah titik berkumpulnya startup di Asia dan menjadi launchpad bagi entrepreneur lokal dan juga entrepreneur asing untuk membangun bisnis di negara ini. Singapura memiliki banyak perusahaan lokal (SGCarMart, HungryGoWhere, dll) dan internasional (JobsCentral, Brandtology, TenCube, dll.) yang sudah exit dalam beberapa tahun terakhir, dan juga perusahaan yang sedang berkembang seperti PropertyGuru dan Reebonz.
Meskipun demikian, potensi Singapura sebagai pusat startup di Asia Tenggara terancam oleh aturan imigrasi yang ketat, birokrasi pemerintahan yang terlalu tegas, dan xenophobia yang dialami masyarakatnya. Apalagi dengan munculnya kota-kota terdekat dengan talenta dan pasar domestik yang besar, Singapura harus lebih agresif dan berani mengambil risiko untuk memperkuat posisinya sebagai kota startup.

2.      Tokyo, Jepang
Jepang merupakan salah satu pasar yang cukup ‘dewasa’ dan berpengaruh di kawasan ini. Pusat segala aktivitasnya berada di Tokyo. Tapi masa dimana perusahaan besar seperti Hitachi, Sony, Fujitsu, and Panasonic muncul sebagai bintang baru telah berlalu, dan sekarang banyak muncul perusahaan baru seperti GREE, DeNA, dan Rakuten yang mulai berpengaruh dan bergerak secara global. Kalau kalian ingin mendapatkan gambaran singkat ekosistem startup Jepang, silakan kunjungi situs rekan kami di TheBridge dan Anda akan melihat ekosistem bisnis, VC, dan inkubator yang segar.
Selain kesuksesan besar dari startupnya, sistem pendidikan di Jepang sangat mendukung, dengan adanya inkubator seperti Open Network Lab. Anda dapat melihat daftar lengkap inkubator dan akselerator di Jepang.
Di sisi lain, masalah yang dihadapi startup Jepang cukup sulit: kultur yang berisiko rendah, harga sewa yang mahal, dan ekosistem yang kecil. Tapi terlepas dari hal ini, Jepang mendapat kesuksesan besar dan pemerintahnya sangat mendukung startup dengan membantu menyediakan inkubator yang jumlahnya sekitar 300 di seluruh negara ini.

3.      Beijing dan Shanghai, China
China mungkin mempunyai industri web yang mapan, tapi negara tersebut masih sulit dijamah untuk startup China. Tidak seperti Singapura, pemerintah China kurang mendukung ekosistem startup, dan terdapat banyak perusahaan web di sana yang dengan mudah dan cepat bisa meniru produk utama para startup. Bahkan, lebih besar kemungkinan startup Anda ditiru daripada diakuisisi. Saat ini, aplikasi pemesanan taksi sedang bermunculan – tapi kemudian otoritas mulai mengatur atau bahkan melarang aplikasi ini di beberapa kota. Apa lagi yang startup bisa lakukan? Tidak ada.
Sisi baiknya, ada ekosistem startup yang luar biasa mulai dari startup tahap ide hingga yang sudah memiliki pendanaan besar. Acara startup seperti Startup Weekend dan Barcamp sangat sering diselenggarakan di kota seperti Beijing, Shenzhen, dan Shanghai. Akan bagus jika kompetisi startup juga diselenggarakan (seperti TechCrunch Disrupt atau acara Startup Asia kami) untuk memberi startup lokal dorongan visibilitas, seperti dorongan finansial untuk pemenang. Acara tahunan GMIC Beijing sudah melakukan hal ini, tapi lebih banyak presentasi dan kompetisi tentunya akan semakin bagus.
Terkait pendanaan, banyak pihak yang tertarik untuk melakukan investasi di China. Bidang e-commerce tampaknya mendapat ketertarikan yang terbesar, dengan banyaknya perusahaan seperti Sequoia Ventures, GGV Capital, hingga Bluerun Ventures dari California tertarik pada e-store yang inovatif. Ranah sosial menjadi area yang paling sulit – sulit untuk dimonetasi tapi mudah untuk ditiru – bagi semua orang (kecuali beberapa orang yang beruntung). Dengan nilai e-commerce di China yang mencapai USD 177 miliar pada tahun 2013, tidak heran jika banyak startup yang ingin mencoba ranah bisnis negara ini.
Terkait inkubasi dan akselerasi, Innovation Works yang didirikan oleh Lee Kaifu adalah yang terbesar, dengan menginkubasi lebih dari 50 startup yang diperkirakan berharga senilai lebih dari USD 600 juta.
Innovation Works dapat memberikan pendanaan seri A dan juga pendanaan tahap awal. Selain itu, ada Tisiwi di Hangzhou, dan Chinaccelerator di Dalian.

           
 KESIMPULAN :
Di Negara Asia perkembangan teknologi sudah maju begitu pesat, dari ketiga Negara di Asia Singapura, Jepang dan China memiliki tingkat perkembangan teknologi yang berbeda. Di Negara Singapura mempunyai populasi kecil yaitu hanya lima juta orang, negara ini memiliki tingkat penetrasi internet, mobile, dan smartphone yang kuat, dengan memiliki ARPU sebesar USD 40, dan pasar e-commerce yang bernilai USD 2 miliar dan terus bertumbuh. Pada Negara Jepang, memiliki perusahaan besar seperti Hitachi, Sony, Fujitsu, and Panasonic muncul sebagai bintang baru telah berlalu, dan sekarang banyak muncul perusahaan baru seperti GREE, DeNA, dan Rakuten yang mulai berpengaruh dan bergerak secara global. Sedangkan di Negara China terdapat Bidang e-commerce yang  tampaknya mendapat ketertarikan yang terbesar, dengan banyaknya perusahaan seperti Sequoia Ventures, GGV Capital, hingga Bluerun Ventures dari California tertarik pada e-store yang inovatif.

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS TUGAS 3



KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM CERDAS

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game. 'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight [1991]).
AI adalah tingkah-laku mesin yang bila dilakukan mahluk hidup dinamai kecerdasan. AI adalah ilmu atau rekayasa dari pembuatan mesin cerdas, misal program komputer cerdas.
Artificial Intelligence (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).
Adapun kelebihan dan kekurangan system cerdas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut :
Kelebihan Artificial Intelligence :
a.       Kemampuan menyimpan data yang tidak terbatas (dapat disesuaikan dengan kebutuhan). 
b.      Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam system kerjanya
c.       Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah atau bosan
Kekurangan Artificial Intelligence :
a.       Teknologi artificial intelegensi tidak memiliki common sense. common sense adalah sesuatu yang membuat kita tidak sekedar memproses informasi, namun kita mengerti informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia. 
b.      Kecerdasan yang ada pada artificial intelligence terbatas pada apa yang diberikan kepadanya (terbatas pada program yang diberikan). Alat teknologi artificial intelligence tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.

PANDANGAN SISTEM CERDAS UNTUK NEGARA INDONESIA
Menurut saya, Sistem Cerdas di Negara Indonesia sendiripun sudah maju dan berkembang, banyak yang sudah mengetahui atau bisa menggunakan teknologi system cerdas itu sendiri. Tetapi masih sering terjadi kesalahan dalam pemakaian. Perlu ditingkatkan lagi pengawasannya dan keamanannya, agar tidak disalahgunakan. Dan lebih di tingkatkan atau diperbaharui lagi, agar bisa lebih berkembang dan maju. Dan dalam hal ini saya mengambil contoh kelebihan dan kekurangan salah satu aplikasi yang menggunakan sistem kecerdasan buatan di Indonesia yaitu aplikasi Shope, berikut adalah ulasan nya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN APLIKASI SHOPE
Di era media digital seperti sekarang ini, memiliki bisnis online memang merupakan salah satu hal yang sangat menguntungkan. Setelah masyarakat mengenal sistem transaksi secara online, maka dewasa ini pun diketahui bahwa tingkat pengguna layanan jual beli online memang semakin meningkat. Hal tersebutlah yang membuat segmen bisnis online kini meningkat drastis. Terlebih, saat ini semakin banyak situs jual beli atau marketplace online yang khusus menyediakan transaksi jual beli secara online. Dan sebut saja salah satunya yakni Shopee.co.id ini. Namun tentu saja tidak berbeda jauh dengan situs e-commerce lainnya, Shopee juga memiliki sederetan kelebihan dan kekurangan tersendiri.


Kelebihan Shopee
  1. Kemudahan dalam menginput gambar produk yang akan dipasarkan disana. Maksimum hingga 9 gambar dapat diupload secara bersamaan di Shopee.
  2. Pada bagian penjualan, terdapat fitur yang akan mempermudah penjual ketika menanti pembayaran, produk yang harus dikirim, hingga status transaksi yang sudah selesai.
  3. Adanya fitur khusus “barang diblokir” yang dapat memudahkan pengguna ketika ada masalah pada produk yang dijual.
  4. Fitur varian produk yang akan mempermudah dan sangat cocok untuk penjualan produk yang memiliki ragam warna, motif, aatu ukuran.
  5. Terdapat fitur untuk mengambil foto dari Instagram dan menambahkan hastag hingga 18 maksimum hastag.
  6. Aplikasi tersedia untuk Playstore (Android) dan iTunes (Apple).
  7. Saat ini masih banyak program promosi seperti penangguhan ongkos kirim (JNE), promosi di halaman depan masih gratis.
  8. Tidak memiliki batasan pada produk yang akan dijual disini.
  9. Memiliki peluang yang masih sangat besar dan menjanjikan. Karena belum terlalu populer, sehingga masih belum banyak onlineshop yang menggunakan Shopee.

Kekurangan Shopee
  1. Adanya bagian pembeli dan penjual, sehingga terkesan tidak efisien dan rumit.
  2. Untuk promo ongkos kirim gratis, syarat yang harus dipenuhi terkesan sulit dan merepotkan.
  3. Tampilan deksripsi produk yang dinilai kurang menarik perhatian para calon pembeli.
  4. Pencairan dana ke rekening yang terhitung sangat lama setelah proses transaksi sukses.
  5. Terkadang situs sulit di akses atau bahkan lambat pada jam-jam tertentu.
  6. Walupun dapat menginput gambar dalam jumlah yang relatif banyak, namun pada beberapa kasus terkadang upload gambar tersebut sering gagal.
  7. Selain gambar, ketika menginput no resi via aplikasi pun sering gagal.
  8. Marketplace online terbaru ini juga tidak menyarankan dropship.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Shopee yang dapat telah ketahui bersama. Setelah Anda mengetahui berbagai kelebihan serta kekurangan masing-masing marketplace yang ada, maka Anda pun dapat lebih selektif dalam menentukan dan memilih situs e-commerce yang akan digunakan. Semoga informasi internet marketing terbaru di atas dapat menjadi referensi yang membantu sekaligus bermanfaat untuk Anda semua.
https://portal-uang.com/2016/12/mengenal-kelebihan-dan-kekurangan-shopee.html